10 Kebiasaan Buruk di Dapur Ini Sebaiknya Tak Dilakukan Lagi (1)

12 views
Jakarta - Memasak lebih efektif dan efisien dengan menerapkan trik yang tepat. Hindari juga melakukan kebiasaan buruk seperti hal berikut ini.

Tanpa disadari, Anda melakukan kebiasaan buruk saat bekerja di dapur. Seperti masih memakai wajan yang permukaannya sudah tergores atau tidak mengganti rutin spons cuci piring. Dikutip dari Mashed (20/10), kebiasaan ini sebaiknya tak lagi dilakukan.

1. Tidak ikuti resep saat membuat kue

10 Kebiasaan Buruk di Dapur Ini Sebaiknya Tak Dilakukan Lagi (1)Foto: Istimewa

Saat memasak mungkin Anda suka bereksperimen menambahkan aneka bahan sesuai selera. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan ketika bikin kue. Mengapa? Resep kue punya unsur sains yang jika diubah bisa menghasilkan kue gagal.

Penting untuk menggunakan rasio pengempuk adonan yang tepat seperti lemak, gula dan pengembang. Begitu juga rasio pengeras adonan seperti tepung terigu, air dan putih telur. Terlebih jika Anda termasuk pemula, sebaiknya benar-benar ikuti resep saat membuat kue. Termasuk mengikuti suhu memanggang adonan yang disarankan.

2. Tidak memakai bahan kering dalam jumlah tepat

Foto: Istimewa

Membuat kue memang penuh unsur sains. Selain harus mengikuti resep, Anda juga harus menggunakan bahan-bahan dengan takaran tepat. Karenanya gunakan alat khusus penakar bahan-bahan kue.

Perlu diperhatikan, ada perbedaan antara alat pengukur dan sendok untuk menakar bahan cair dan kering. Alat pengukur dan sendok untuk bahan kering dirancang dengan bagian atas yang mudah diratakan dengan pisau. Kalau mau lebih akurat, Anda bisa menggunakan timbangan dapur.

3. Tidak memanaskan wajan

Foto: Istimewa

Memanaskan wajan juga jadi hal penting saat memasak. Kalau Anda memasak di atas wajan dingin, makanan akan lama matang dan bisa lengket.

Sebaliknya, memasak di atas wajan panas bisa membuat makanan lebih matang sempurna dengan permukaan renyah. Ini karena saat wajan dipanaskan, celah mikroskopis di permukaannya mengembang, meninggalkan sedikit celah untuk makanan menempel. Untuk wajan anti lengket, Anda bisa langsung memanaskan dengan minyak ditaruh di atasnya. Saat percik minyak sudah mulai terlihat, wajan siap dipakai untuk memasak.

4. Tidak pakai banyak garam

Foto: Istimewa

Konsumsi garam berlebih memang tidak bagus. Namun perlu diketahui sekitar 75% asupan garam harian bukan berasal dari makanan yang Anda masak di rumah melainkan makanan olahan atau kemasan yang Anda beli du luar. Sebuah studi menunjukkan pemakaian garam dari masakan rumahan hanya menyumbang 5-6% asupan garam harian seseorang.

Penambahan garam pada masakan penting untuk memberi rasa masakan. Cara terbaik menambahkan bumbu dapur ini bukan hanya di akhir proses masak. Tambahkan saat proses memasak agar gara punya waktu meresap ke dalam makanan. Tambahkan sedikit saja agar tidak keasinan. Cara ini sebenarnya juga memungkinkan rasa hidangan lebih asin pada akhir waktu memasak sehingga asupan sodium Anda tidak berlebih.

5. Memakai wajan yang sudah lama

Foto: Istimewa

Jangan ragu mengganti wajan kesayangan Anda jika permukaannya sudah tidak mulus. Pasalnya perusahaan wajan anti lengket menyarankan penggunaan wajan jenis ini cukup 3-5 tahun saja. Jika terus dipakai, bukan tidak mungkin sebabkan risiko kanker.

Sebagai alternatif, ada wajan teflon yang lebih awet dan tidak mudah tergores. Harganya memang lebih mahal tapi jika Anda mementingkan keawetan dan kesehatan, wajan ini patut jadi pilihan. (lus/odi)

Sumber Berita

قالب وردپرس

author
Media Online yang menyediakan Berita serta Liputan yang Akurat dan Fakta secara Cepat

Related Post

Leave a reply