Lagi iseng-iseng buka forum jual beli online terus liat foto bertulisan over kredit mobil produksi tahun 2016. Pas dilihat foto mobilnya langsung sumeringah, “wah mobil idaman gue nih.’”
Dilihat harganya miring banget dijual, terus cicilan nggak berat walau masih panjang. Di iklannya juga ada tulisan “Dijual karena BU (Butuh Duit).” Makin semangat mau nego.

Daripada beli baru mahal, mending over kredit toh juga mobil baru KM masih rendah. Masih ada garansi servis di bengkel resmi, tenor udah kepotong setahun pula.
Pastinya, beli mobil over kredit sudah pasti dapat asuransi karena mobil yang dicicil sudah dijual secara sepaket dengan asuransi. Premi asuransinya pun rendah karena usia mobilnya di bawah 5 tahun.
Eits.. tunggu dulu. Gara-gara over kredit, asuransi bisa hangus. Walah, masa sih? Kok bisa?
Kenapa asuransi bisa hangus?
Asuransi bisa hangus secara otomatis apabila mobil berpindah kepemilikan dalam cara apapun. Dan aturan itu ternyata sudah tercantum di Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI).
Bab IV Pasal 10 PSAKBI menyebutkan, “apabila kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungjawabkan beralih kepemilikannya dengan cara apapun, Polis ini berakhir dengan sendirianya setelah 10 (sepuluh) hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut kecuali apabila penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk melanjutkan pertanggungan”.
Udah jelas kalau over kredit itu nggak bisa sembarangan. Jadi jangan kaget kalau ada penolakan klaim atas mobil yang kamu beli lewat over kredit. Tapi nggak usah khawatir, hal ini bisa diberesin kok.
Terus gimana biar nggak angus?
Gampang aja, transaksi ini seharusnya dilaporkan ke pihak leasing dan perusahaan asuransi yang mengikat mobil tersebut. Pemberitahuan ini sebenarnya ditujukan buat melindungi keamanan mobil.
Setelah melapor dan transaksi mobilnya selesai, polis asuransinya bakal dirubah jadi nama kamu. Jadi seandainya ada apa-apa dengan mobil tersebut, ya kamu masih bisa ngajukan klaim ke pihak asuransi.
Baiknya, sebelum transaksi berlangsung kamu dan pihak penjual melapor ke pihak asuransi bahwa akan ada pergantian pemilik. Jadi sudah ada ancang-ancang juga dari mereka terkait hal ini.
Hindarin over kredit di bawah tangan
Tawaran beli mobil over kredit biasanya didasarkan karena si penjual nggak lagi mampu bayar cicilan. Tapi kalau proses ini dilakukan dengan cara di bawah tangan (nggak lapor leasing) ini dianggap melawan hukum.
Hal ini juga bakal merugikan pembeli dan penjual. Dan bila muncul hal yang tidak diinginkan, customer pertama atau si penjualnya bakalan diuber-uber sama pihak leasing.
Makanya jangan asal over kredit. Apalagi over kredit di bawah tangan.
So sudah paham kan sama aturan main di over kredit. Intinya jangan keburu nafsu pengin cepet dapat mobil tapi ngabaikan peraturan. Nanti bisa masuk penjara lho.
Yang terkait artikel ini:
[Baca: Ini Untung Rugi Beli Mobil Over Kredit, Biar Makin Bijak Menentukan]
[Baca: Beli Mobil Kredit Rugi, Ah Masak Iya Sih?]
[Baca: Take Over Kredit Kendaraan Bermotor Nggak Cuma Soal Jual-Beli, Tapi Cara Mengakali Bunga Cicilan]
Tags: kredit mobil