Presiden Jokowi
Jika ada yang mengatakan bahwa pajero sport adalah mobil termurah di Indonesia mungkin bakal banyak yang protes karena merasa terganggu.
Faktanya memang pajero sport mobil termurah di Indonesia, (dikelasnya)
Harga resmi Pajero sport ternyata sedikit lebih murah dibandingkan rival sekelasnya yaitu Toyota Fortuner.
Jangan dibandingkan dengan avanza-mobilio-ertiga-grand Livina.
Itu namanya Buah strawberi buah apel. Itu Namanya Tidak Level atau Tidak Matching
Apa maksudnya ? Membandingkan sesuatu itu sepatutnya dengan yang setara, bahasa kerennya apple to apple. (walah apel lagi).
Presiden Jokowi dan Buah Apel
Beberapa hari ini memang sedang heboh pidato presiden Jokowi di depan warga negara Indonesia yang tinggal di Hongkong. Pak Jokowi disebut menyampaikan hal yang kurang tepat dalam pidatonya.
Dalam bagian Pidatonya presiden Jokowi menyampaikan bahwa meski perekonomian dunia sedang kurang baik, tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih yang terbaik ketiga di dunia. Indonesia hanya kalah dari India dan Tiongkok/China.
Di layar besar dibelakang dan samping presiden kemudian ada slide berisi perbandingan pertumbuhan ekonomi beberapa negara anggota G20 yang menunjukkan bahwa Indonesia diatas banyak negara namun dibawah India dan China.
Bagian pidato inilah yang dikritik oleh seorang kolumnis di koran hongkong South China Morning Post (SCMP), Jake van der kamp.
Kamp mengatakan bahwa pernyataan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaik di dunia adalah ngawur karena di Asia saja kamp menghitung ada 13 negara yg pertumbuhan ekonominya diatas Indonesia.
Pihak istana meluruskan bahwa yang dimaksud dengan terbaik ke-3 oleh Presiden Jokowi adalah diantara negara-negara anggota G20.
G20 adalah sebuah kelompok yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia ditambah dengan uni eropa. Besarnya perekonomian anggota G20 adalah sebesar 84 % dari ekonomi dunia. Indonesia adalah anggota G20 dan merupakan satu-satunya yang berasal dari ASEAN.
Di sinilah muncul masalah perbandingan dan pembandingnya.
Kalimat dalam pernyataan presiden Jokowi dianggap kurang tepat karena seolah-olah membandingkan pertumbuhan Indonesia dengan seluruh negara-negara di dunia. Padahal yang dibandingkan adalah negara yang dianggap setara dengan Indonesia.
Dan negara-negara yang dianggap perekonomiannya setara dengan Indonesia itu tidak banyak.
Negara-negara ASEAN dianggap tidak bisa digunakan sebagai pembanding. Meski berada pada kawasan yang sama yaitu asia tenggara. Pasalnya jumlah penduduk dan ukuran ekonominya jauh berbeda.
Lalu apakah membandingkan pertumbuhan ekonomi dengan anggota G20 tepat ?
Belum tentu juga.
meski ukuran ekonominya setara, tetapi ada perbedaan yang mencolok.
Sebagian anggota G20 adalah negara maju seperti AS dan Jepang sementara sebagian lainnya adalah emerging market. Seperti Afrika Selatan, Indonesia dan Brazil.
Di negara maju, pertumbuhan ekonomi relatif stagnan di angka 3 % berbeda dengan negara emerging market yang umumnya tumbuh lebih pesat.
Lalu Indonesia harus dibandingkan dengan siapa ekonominya ?
Ada kelompok negara emerging market besar yang tergabung dalam BRICS.
BRICS Adalah akronim dari 5 negara anggotanya yaitu Brazil, Rusia, India, China dan South Africa (afrika Selatan). Anggota BRICS dianggap setara dengan Indonesia karena jumlah penduduknya besar (diatas 140 juta kecuali afrika selatan) dan semua adalah anggota G20.
Selain anggota BRICS ini ada emerging market/emerging economy yang dianggap setara dengan Indonesia dan tergabung dalam G20 yaitu Turki dan Mexico.
Bila ingin membandingkan,sepantasnya Indonesia dibandingkan dengan 7 negara ini.
Dan hasilnya memang pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah no 3.
Cukup bagus karena hanya kalah dari India dan China tetapi hanya diatas 5 negara pembanding lainnya yang setara *bukan* dibandingkan ratusan negara di dunia.
Jadi kesimpulannya adalah Indonesia cukup bagus tapi belum sebagus itu.
Selalu ada ruang untuk memperbaiki diri.
Mari terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Oleh : Widi Pramono