Saat Mengerikan Buaya Raksasa Dipukuli sampai Mati Pakai Palu

5 views

Bagi nelayan mencapatkan ikan yang banyak dalam jaringnya adalah berkah, sekaligus sumber pundi-pundi keuangan. Namun tidak sedikit nelayan yang mendapatkan hasil yang tidak biasa, dalam jaring yang ia angkat ke darat.

Salah satunya nelayan ini, yang tidak sengaja ternyata mendapatkan buaya raksasa dalam jaringnya. Buaya itu terjebak di jaring ikan dan tidak bisa melepaskan dirinya untuk pergi.

Pukul buaya pakai palu.

Namun salah satu nelayan justru memukuli buaya tersebut sampai mati, dengan menggunakan palu. Netizen pun bereaksi dengan kekejaman yang ia lakukan. Seperti apa videonya dan bagaimana nasib nelayan tersebut?

Rekaman yang kemudian diunggah di akun Youtube Daily Mail, diyakini telah ditangkap di lepas pantai wilayah Sarawak, Malaysia. Dalam rekaman menunjukkan, reptil itu diseret ke pasir sebelum dipukuli sampai mati.

Buaya air asin jantan sepanjang 3 meter lebih itu, telah berenang melintasi muara di sepanjang pantai. Dan nahasnya, buaya tersangkut di jaring yang dikeluarkan oleh nelayan setempat.

Nelayan setempat kemudian tanpa ampun memukul binatang itu tepat di kepalanya. Darah mulai mengalir dari mulut reptil itu, dan menggeliat kesakitan. Para nelayan kemudian meninggalkan buaya di pantai untuk mati.

Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi para nelayan di video tersebut.

Susan Yek, dari Sarawak Forestry Corporation (SFC), mengatakan: “Pejabat dari departemen sedang menyelidiki kasus ini. Kami berusaha menentukan lokasi persisnya kejadian itu.”

Yek mengatakan bahwa para pejabat telah dikirim ke daerah di sekitar kota pantai Miri, setelah intelijen mengatakan itu terjadi di sana.

Sementara, buaya bukan spesies yang dilindungi dan boleh dibunuh. Tetapi membunuh mereka di alam liar, dapat menyebabkan tuduhan kekejaman terhadap hewan.

Berikut videonya:

Loading…


Sumber Berita

قالب وردپرس

author
Media Online yang menyediakan Berita serta Liputan yang Akurat dan Fakta secara Cepat

Related Post

Leave a reply