Jakarta -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melarang kegiatan politik praktis dilakukan di Lapangan Tugu Proklamasi. Sandiaga akan memanggil pengelola untuk dimintai konfirmasi terkait acara tersebut.
“Tidak boleh, tidak boleh. Nanti akan kita panggil pengelolanya. Kebetulan Pak Munjirin (Kepala UPT Monas dan Tugu Proklamasi) juga kasihan dia lagi pusing. Sudah ngurus Monas, ngurus Lapangan Tugu Proklamasi,” kata Sandiaga di Lapangan Monas, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Sandiaga berjanji akan mengambil tindakan tegas bila acara tersebut kembali terulang. Dia khawatir acara deklarasi dapat memecah-belah warga.
“Pokoknya kita akan garuk juga. Nggak boleh itu kayak begitu. Kita nanti akan membiarkan eskalasi dan intensitas ini dimanfaatkan untuk yang ingin memecah-belah kita. Saya tidak mau Jakarta ini nggak kondusif,” katanya.
Sandiaga akan memberi sanksi kepada panitia senam tersebut. Dia juga akan bekerja sama dengan polisi untuk menjaga area publik dari kegiatan politik praktis.
“Ya tentunya ada denda, ada peringatan, ada blacklist, dan kita sekarang punya kerja sama yang baik dengan kepolisian. Membantu kita untuk memastikan steril,” kata Sandiaga.
Dia mengaku tegas memberlakukan aturan pelarangan untuk kegiatan politik praktis di tempat-tempat umum. Sandiaga ingin Tugu Proklamasi juga steril dari agenda politik.
“Nggak boleh ada perlakuan yang diskriminasi, membeda-bedakan. Kalau nggak boleh, nggak boleh semua,” ucap Sandiaga.
Sebelumnya, relawan perempuan militan pendukung Jokowi menggelar kegiatan ‘Senam Rame-rame’. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Kartini.
Acara digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/5). Tak hanya perempuan-perempuan pro-Jokowi, kegiatan ini juga diikuti warga sekitar, mulai anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lanjut usia (lansia). Ada spanduk bertulisan ‘Ayo Emak-emak dan Perempuan Militan Jokowi, Kita Berolahraga’.
Beberapa peserta tampak mengenakan kaus berwarna merah dan putih. Tampak juga sejumlah perempuan yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja.
Salah satu panitia acara dari Relawan Projo, Ike, mengatakan acara ini bertujuan untuk silaturahmi antara relawan perempuan dan masyarakat. Kegiatan ini juga ditekankannya tak berafiliasi dengan Pilkada 2018 maupun Pileg dan Pilpres 2019.
“Ini silaturahmi saja sesama pendukung dan masyarakat. Nggak ada hubungannya sama pilkada, pileg, pilpres,” katanya.
(fdu/dhn)