Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan hastag #savekomodo. Intinya adalah, menolak pembangunan beberapa akomodasi di Taman Nasional Komodo khususnya di Pulau Rinca.
BACA JUGA: Heboh Rencana Pembangunan di TN Komodo, Ini Kata KLHK
![]() |
Lantas dari masyarakat asli di Pulau Komodo sendiri, bagaimana tanggapannya?
“Tentu kita tidak setuju, karena itu akan merusak habitat komodo,” kata Ardiansyah, warga asli Pulau Komodo kepada detikTravel, Selasa (7/8/2018).
Ian, begitu sapannya mengungkapkan kalau isu pembangunan di Pulau Rinca sudah diketahui masyarakat Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Asal tahu saja, Pulau Rinca juga dihuni oleh penduduk sekitar 1.000-an orang yang menempati 2 kampung di sana.
![]() |
Apalagi, Pulau Rinca juga merupakan tempat habitat asli komodo. Dengan adanya pembangunan, menurut Ian dapat merusak habitat kehidupan komodo di sana.
“Yang kita takutkan juga, kalau misalnya ada satu perusahaan yang bangun resort di Pulau Rinca, nanti perusahaan-perusahaan lain ikutan. Habislah lama-lama,” terang Ian.
BACA JUGA: Menteri Pariwisata: Kita Pelajari Dulu Isu di Komodo
![]() |
Menurutnya, Taman Nasional Komodo namanya sedang naik daun sebagai destinasi wisata. Artinya, investor melirik Taman Nasional Komodo sangat menjanjikan. Tapi ingat, Taman Nasional Komodo sudah punya aturan sendiri.
“Kini memang kunjungan tamu ke Taman Nasional Komodo sangat meningkat. Namun sekali lagi, semua sudah ada undang-undang konservasinya dan paling penting kita tidak mau kehidupan komodo terganggu,” pungkas Ian yang sering kali menjadi guide di Pulau Komodo.
Tonton juga ‘Dunia Bawah Laut Pulau Komodo yang Memprihatinkan’:
[Gambas:Video 20detik]
![]() |
(aff/aff)